Tugas 3: Kota Impian

21.18


Tugas ketiga dalam kelas basic blog bagginer adalah menuliskan kota Impian. Kota Impian mana ya? Yang pertama kota Impian saya adalah Tanah Suci Mekah dan Medinah. Setiap umat Islam mesti mengingankan kesana begitu juga dengan saya. Saya membayangkan betapa indah dan syahdunya kita bisa bermunajat dengan Allah di tempat yang suci, tanpa memikirkan kehidupan dunia. Semoga suatu saat saya diberi kemudahan untuk mengunjungi tanah suci Mu ya Rabb.Amin.

Sedangkan kota kedua adalah kota Kyoto Jepang. Saya ingin merasakan heningnya kota Kyoto yang klasik tapi modern khas Jepang. Alhamdulillah saat ini saya sudah berada di Jepang atas izin Allah sudah tinggal disini sejak tiga bulan yang lalu ikut suami. Tapi bukan di kota Kyoto semoga suatu saat ada rezeki dan di izinkan sama Allah untuk pergi kesana. Tetapi setidaknya saya sudah mengenal sedikit demi sedikit kebudayaan Jepang selama saya tinggal di sini.

Oleh karena itu saya ingin berbagi sedikit tentang kebudayaan Jepang dan kebiasaan orang Jepang yang sudah saya ketahui, diantaranya:

1. Orang Jepang Sopan dan Santun
Meskipun Negara Modern tetapi orang Jepang sangat sopan dan santun, selalu menghormati hak-hak orang lain. Dan akan mudah membantu jika mengetahui ada orang yang memerlukan bantuan asalakan dia tidak sedang sibuk. Contohnya kemarin ketika saya sampai di bandara saya masih kebingungan mencari tempat dan cara memesan kendaraan umum. Ketika saya bertanya dengan petugas bandara tidak hanya dinunjukkan saja, tetapi petugas tersebut mengantar saya sampai tujuan dan memastikan saya menemukan tempat yang saya cari.

2. Budaya Antri
Orang Jepang sangat menghargai budaya antri. Segala sesuatunya harus antri, bahkan ketika belanja di supermarket dan sedang ada diskon, kita harus menunggu orang yang sedang memilih-milih di situ pergi dulu baru kita kesitu. Intinya kita tidak boleh menyerobot orang yang sedang memilih karena takut ke ambil atau berada disampingnya karena masih ada tempat kosong, Big NO ya. Itu tidak disukai orang Jepang.

3. Membuang Sampah pada Tempatnya.
Budaya membuang sampah apada tempatnya ini sudah mendarah daging di Jepang. Jarang sekali ada sampah berserakan di pinggir jalan bahkan hampir tidak ada. Membuang sampah juga ada aturannya. Seperti contohnya sampah rumah tangga. Kita harus memilah-milah dahulu sebelum distor ke pembuangan sampah. Misalnya botol bekas minuman harus di ambil tutup dan plastiknya, botol di sendirikan dan plastik merk dan tutup juga sendirikan. Karena botol plastik tersebut ada yang mengambil dan akan didaur ulang. Sedangkan untuk sampah sisa dapur seperti sisa makanan, potongan buah sayur dan lain-lain atau kita sebut dengan sampah basah kita harus mewadahinya sendiri dengan wadah yang berjaring-jaring dulu baru di bungkus plastik sebelum dibuang. Mungkin agar airnya tidak berceceran dan mencampur yang lain. Sampah ini kelihatannya akan diolah menjadi kompos. Sampah kaleng juga disendirikan, saya belum tahu diolah menjadi apa. Sampah plastik, sterofom kertas dan lain-lain selain yang saya sebutkan tadi dijadikan entah apa saya belum tahu ya.

4. Sanitasi Lingkungan
Lingkungan di sini sangat bersih tidak ada selokan, parit dimana-mana. Sungai juga bersih. Air kran disini bisa langsung diminum. Selama disini saya belum menemukan nyamuk. Setahu saya air dari sisa rumah tangga seperti, sisa dapur, mandi, mencuci, toilet semua di alirkan jadi satu dan diolah lagi. Jadi dalam tanah tidak ada air kotor atau polusi air tanah, inilah kenapa air mentah disini bisa diminum. Air sisa tersebut diolah lagi untuk perairan perkebunan dan pertanian katanya atau entahlah saya kurang paham yang jelas untuk irigasi pertanian para petani disini membeli air. Disini banyak sekali lahan kosong, taman dan danau. Mungkin selain mempercantik juga dijadikan daerah resapan air.

4. Beradap di Jalan Raya
Selama di Jalan Raya mematuhi rambu-rambu lalu lintas itu wajib. Tapi di sini tidak hanya itu, disini sangat mengutamakan pejalan kaki. Jadi di jalan raya pejalan kaki dan sepeda ontel itu ada jalur khusus dan kita harus mengutamakan mereka. Disini ketika kita akan berbelok dan diberi jalan kita harus mengangguk  tanda kalau kita berterimakasih sudah diberi jalan. Wajib berhenti diperempatan, pertigaan, rel kereta api meskipun tidak ada lampu rambu-rambu lalu lintas. Di pertigaan juga ada kaca pembesar untuk  memeudahkan pengendara melihat kendaranan lain tidak perlu menolah-menoleh. Dan jika ada perbaikan jalan selalu ada lampu dan rambu-rambu banyak banget di sepanjang jalan perbaikan untuk menghindari kecelakaan. Lampu kelap-kelip jadi yang ngantuk juga jadi melek. hehee...Dan yang paling fantastis selama saya disini belum pe3rnah denger klakson berbunyi. Meskipun kita sedan di lampu merah dan sudah hijau tapi kita tidak segera jalan.

5. Bijak Menggunakan Fasilitas Umum
Fasilitas umum di sini selalu di sediakan untuk orang yang berkebutuhan khusus, lansia, anak-anak dan ibu hamil. Seperti tempat parkir, ruang antri, kendaraan umum. Jadi jika kita bukan termasuk orang yang berkebutuhan khusus meskipun tempat tersebut kosong kita tidak boleh menempatinya.  Begitu juga fasilitas toilet umum, jika kita pergi ke mall atau ke taman. Biasanya disediakan toilet yang ramah anak, seperti ada tempat duduk anak atau tempat tidur bayi di dalam toilet. Ada tempat untuk menaruh tas atau barang-barang kita juga. Jadi ketika bawa balita atau baby tidak perlu worry jika kita ingin ke toilet. Di tempat umum juga sering di sediakan ruang untuk menyusui. Pokoknya segala sesuatu di sini sudah di pikirkan solusinya, jadi dimudahkan semuanya.

6. On Time dan Menghargai Waktu
waktu dan uang di sini sama-sama pentingnya. Orang jepang sangat bijak dalam menggunakan uang maupun waktu. Mungkin karena mereka beranggapan bahwa mencari uang itu susah begitu juga waktu yang sudah terbuang tidak bisa kembali lagi. Orang jepang juga sangat menghargai jasa dan tidak suka berhutang budi. Ketika kita memberi sesuatu atau menolong sesuatu mereka langsung cepat-ceoat memberi gantinya.

7. Tidak Suka Mengurusi Urusan Orang Lain
orang Jepang tidak suka mengurusi oranglain, seperti kepoin, nyinyirin, Big No ya. urusanmu ya urusanmu. Urusanku ya urusanku. Jadi kita mau jungkir balik mereka juga masa bodoh selama itu tidak mengganggu  atau merugikan mereka. Tapi jika itu mengganggu  atau merugikan mereka yang mengatasi langsung pihak berwajib ya guys.

8. Ramah Anak
Orang Jepang selalu memperhatikan anak kecil. Kalau dapat biaya perbulan atau per tahun sekian sampai umur sekian itu pasti ya. Fasilitas umum juga ramah anak. Bahkan ketika kita makan di warung makan sekali pun selalu di antisipasi alat makan si kecil. Misalnya tempat minumnya yang cangkir biar memudahkan mereka memegangnya. Kemudian selama menunggu anak kecil di kasih aktivitas yang menyibukkan mereka biar tidak bosen menunggu seperti mewarnai dan lain-lain.

Mungkin itu saja review kota impian saya. Meskipun kota impian saya yang pertama dan kedua belum terwujud. Tapi setidaknya saya sudah stimulasi tentang kota impian kedua. Semoa suatu saat di mudahkan sama Allah untuk mengunjungi kota impian. amin.

You Might Also Like

0 komentar